Minyak Bertahan Dekati Level Terendah Tiga Pekan, Ini Pemicunya...
Friday, April 19, 2024       04:05 WIB

Ipotnews - Harga minyak bertahan mendekati level terendah dalam tiga minggu, Kamis, karena investor mempertimbangkan data ekonomi Amerika yang variatif, sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran, serta meredanya ketegangan di Timur Tengah.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 18 sen, atau 0,2%, menjadi USD87,11 per barel, demikian laporan  Reuters,  di New York, Kamis (18/4) atau Jumat (19/4) pagi WIB.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), naik 4 sen, atau 0,1%, menjadi USD82,73 per barel.
Itu merupakan penutupan terendah bagi Brent sejak 27 Maret untuk hari kedua berturut-turut. Rabu, WTI juga ditutup pada level terendah sejak 27 Maret.
Meningkatnya minat dalam perdagangan energi mendorong open interest pada kontrak berjangka Brent di Intercontinental Exchange ke level tertinggi sejak Februari 2021 untuk hari kedua berturut-turut, Rabu.
Di Amerika, jumlah warga yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran tidak berubah pada tingkat yang rendah, pekan lalu, hal ini menunjukkan berlanjutnya penguatan pasar tenaga kerja.
Namun, laporan lain memperlihatkan penjualan existing home turun sepanjang Maret, karena kenaikan suku bunga dan harga rumah membuat pembeli enggan masuk ke pasar.
"Rilis data makroekonomi pagi ini variatif, dengan klaim pengangguran awal tidak berubah dari minggu sebelumnya...(sementara) penjualan rumah di Amerika turun," kata analis Gelber and Associates.
Ketahanan pasar tenaga kerja Amerika, yang menggerakkan perekonomian, bersama dengan peningkatan inflasi menyebabkan pasar keuangan dan beberapa ekonom memperkirakan Federal Reserve akan menunda pemotongan suku bunga hingga September.
Suku bunga yang lebih rendah akan mengurangi biaya pinjaman dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Di Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada Juni, namun para pengambil kebijakan masih berbeda pendapat mengenai langkah selanjutnya atau seberapa rendah suku bunga dapat diturunkan sebelum kembali mulai menstimulasi perekonomian.
Di China--negara importir minyak terbesar di dunia--pejabat senior di bank sentral mengatakan masih ada ruang bagi untuk mengambil langkah-langkah guna mendukung perekonomian, namun diperlukan upaya untuk mencegah uang tunai mengalir ke sistem perbankan karena melemahnya permintaan kredit riil.
Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal pertama, namun beberapa indikator Maret, seperti investasi properti, penjualan ritel dan output industri, menunjukkan permintaan domestik di China masih lemah.
Di sisi pasokan, Venezuela, anggota OPEC , kehilangan izin AS yang memungkinkannya mengekspor minyak ke pasar di seluruh dunia, yang akan berdampak pada volume dan kualitas penjualan minyak mentah dan bahan bakarnya.
Amerika juga mengumumkan sanksi terhadap Iran, anggota OPEC lainnya, yang menargetkan produksi drone negara tersebut setelah serangan pesawat tak berawak ke Israel akhir pekan lalu.
Namun sanksi tambahan menghindari industri minyak Iran. Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ), menurut data  Reuters. 
Analis Ritterbusch and Associates mengatakan sanksi terhadap Venezuela dan Iran "sebagian besar sudah diabaikan" oleh pasar.
Investor sebagian besar telah melepaskan premi risiko geopolitik pada harga minyak dalam tiga sesi terakhir - saat Brent anjlok sekitar 3,5% - di tengah persepsi bahwa setiap pembalasan Israel terhadap serangan Iran pada 13 April akan dimoderasi oleh tekanan internasional. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Wednesday, May 01, 2024 - 17:29 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of LCKM
Wednesday, May 01, 2024 - 17:24 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of LAJU
Wednesday, May 01, 2024 - 17:12 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MLIA
Wednesday, May 01, 2024 - 17:07 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MKTR
Wednesday, May 01, 2024 - 17:03 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MGRO
Wednesday, May 01, 2024 - 16:59 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of META
Wednesday, May 01, 2024 - 16:55 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of RUIS
Wednesday, May 01, 2024 - 16:52 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of RODA
Wednesday, May 01, 2024 - 16:49 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PRIM
Wednesday, May 01, 2024 - 16:46 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of GOOD